HIPOTERMIA
1.
Pengertian
Hipotermia
adalah penurunan suhu tubuh di bawah 360C (Dep.Kes. RI, 1994).
2.
Prinsip Dasar
Suhu normal bayi, baru lahir berkisar 36,50C – 37,50C
(suhu ketiak). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau
kedua kaki, dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin,
maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 320C – 360C).
Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C. Hipotermia
menyebabkan terjadinya penyempitan
pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik,
meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan
kematian (Saifudin, 2002)
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir :
a.
Radiasi : dari objek
ke panas bayi
Contoh
: timbangan bayi dingin tanpa alas
b.
Evaporasi : karena penguapan
cairan yang melekat pada kulit
Contoh : air
ketuban pada tubuh bayi, baru lahir, tidak cepat dikeringkan.
c.
Konduksi : panas tubuh
diambil oleh suatu permukaan yang melekat ditubuh
Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat
diganti.
d.
Konveski :
penguapan dari tubuh ke udara
Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir
(Wiknjosastro,
1994)
3.
Penilaian hipotermia bayi baru
lahir
Gejala hipotermia bayi baru lahir
a.
Bayi tidak mau minum / menetek
b.
Bayi tampak lesu atau mengantuk
c.
Tubuh bayi teraba dingin
d.
Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi, menurun dan kulit tubuh bayi
mengeras (sklerema).
Tanda – tanda hipotermia sedang :
a.
Aktifitas berkurang, letargis
b.
Tangisan lemah
c.
Kulit berwarna tidak rata (cutis malviorata)
d.
Kemampuan menghisap lemah
e.
Kaki teraba dingin
f.
Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin
Tanda – tanda hipotermia berat
a.
Aktifitas berkurang, letargis
b.
Bibir dan kuku kebiruan
c.
Pernafasan lambat
d.
Pernafasan tidak teratur
e.
Bunyi jantung lambat
f.
Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis metabolik
g. Resiko untuk kematian bayi
Tanda – tanda stadium lanjut hipotermia
a.
Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang
b. Bagian tubuh lainnya pucat
c.
Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan
tangan (sklerema)
(Saifudin, 2002)
4.
Penyebab dan Resiko
a. Penyebab utama
Kurang pengetahuan cara kehilangan panas dari tubuh bayi dan
pentingnya mengeringkan bayi secepat mungkin
b. Resiko untuk terjadinya hipoermia
1) Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir
2)
Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir
3)
Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur
4)
Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai hangat).
5)
Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan
pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
(DepKes RI, 1992)
5.
Faktor Pencetus
Faktor pencetus terjadinya hipotermia :
a. Faktor lingkungan
b. Syok
c. Infeksi
d. Gangguan endokrin metabolik
e. Kurang gizi, energi protein (KKP)
f. Obat – obatan
g. Aneka cuaca
(DepKes RI, 1992)
6.
Prinsip dasar mempertahankan suhu
tubuh bayi baru lahir dan mencegah hipotermia.
a.
Mengeringkan bayi baru lahir segera setelah lahir
Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air
ketuban. Aliran udara melalui jendela / pintu yang terbuka akan mempercepat
terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya
dapat timbul serangan dingin (cols stres) yang merupakan gejala awal hipotermia.
Untuk mencegah terjadinya serangan dingin, setiap bayi lahir harus segera
dikeringkan dengan handuuk yang kering dan bersih (sebaiknya handuk tersebut
dihangatkan terlebih dahulu). Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan
selimut, diberi topi / tutup kepala, kaus tangan dan kaki. Selanjutnya bayi
diletakkan dengan telungkup diatas dada untuk mendapat kehangatan dari dekapan
bayi.
b.
Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil
Untuk mencegah terjadinya serangan dingin,
ibu / keluarga dan penolong persalinan harus menunda memandikan bayi.
1)
Pada bayi baru lahir sehat yaitu lahir cukup bulan, berat > 2.500 gram,
langsung menangis kuat, maka memandikan bayi, ditunda selama + 24 jam
setelah kelahiran.
2)
Pada bayi lahir dengan resiko (tidak termasuk kriteria diatas), keadaan
bayi lemah atau bayi dengan berat lahir < 2.000 gram, sebaiknya bayi, jangan
dimandikan, ditunda beberapa hari sampai keadaan umum membaik yaitu bila suhu tubuh bayi, stabil,
bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik.
(DepKes RI, 1992)
7.
Tindakan Pada Hipotermia
Segera hangatkan bayi, apabila terdapat alat yang canggih seperti
inkubaator gunakan sesuai ketentuan. Apabila tidak tersedia inkubator cara
ilmiah adalah menggunakan metode kanguru cara lainnya adalah dengan penyinaran
lampu.
- Hipotermia Sedang
1)
Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dapat hangat
2)
Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru bila ibu dan bayi berada
dalam satu selimut atau kain hangaat yang diserterika terlebih dahulu. Bila
selimut atau kain mulai mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang
hangat.
3)
Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin, segera ganti dengan selimut / kain
yang hangat.
Mencegah bayi kehilangan panas dengan cara :
a)
Memberi tutup kepala / topi bayi
b)
Mengganti kain / popok bayi yang basah dengan yang kering dan hangat
b.
Hipotermi Berat
1)
Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dan hangat
2)
Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru, bila perlu ibu dan bayi
berada dalam satu selimut atau kain hangat
3)
Bila selimut atau kain mulai mendingin. Segera ganti dengan selimut atau
lainnya hangat ulangi sampai panas tubuh
ibu menghangatkan tubuh bayi
4)
Mencegah bayi kehilangan panas dengan cara :
a) Memberi tutup kepala / topi kepala
b) Mengganti kain / pakaian / popok yang basah
dengan yang kering atau hangat
5)
Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia. Karena itu ASI sedini
mungkin dapat lebih sering selama bayi menginginkan. Bila terlalu lemah hingga
tidak dapat atau tidak kuat menghisap ASI. Beri ASI dengan menggunakan NGT.
Bila tidak tersedia alat NGT. Beri infus
dextrose 10% sebanyak 60 –80 ml/kg/liter
6)
Segera rujuk di RS terdekat
(Dep.Kes.
RI, 1994).
8.
Pencegahan Hipotermia
Pencegahan hipotermia merupakan asuhan neonatal dasar agar BBL
tidak mengalami hipotermia. Disebut hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah
36,50C. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5 – 37,50C
pada pengukuran suhu melalui ketiak BBL mudah sekali terkena hipotermia,
hal ini disebabkan karena :
a.
Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi dengan sempurna
b.
Permukaan tubuh bayi relatif luas
c.
Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas
d.
Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari pakaiannya agar ia tidak
kedinginan.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan
hipotermi adalah mengeringkan bayi segera mungkin, menutup bayi dengan selimut
atau topi dan menenmpatkan bayi di atas perut ibu (kontak dari kulit ke kulit).
Jika kondisi ibu tidak memungkinkan untuk menaruh bayi di atas dada (karena ibu
lemah atau syok) maka hal-hal yang dapat dilakukan :
1.
Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain yang hangar
2.
Meletakkan bayi didekat ibu
3.
Memastikan ruang bayi yang terbaring cukup hangat
(Dep.Kes. RI, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1994, Pedoman Penanganan Kegawatdaruratan Obstektrik
dan Neonatal, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
________________, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal &
Neonatal, INPKKR-POGI & YBS – SP, Jakarta.
Wiknjosastro Gulardi H., dkk, 2007, Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR,
Jakarta.
ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
DENGAN HIPOTERMI SEDANG
TERHADAP BAYI
Ny. K
TAHUN 2007
I.
PENGUMPULAN
DATA DASAR
Tanggal 2 Oktober 2007
A.
Identitas
Nama
Anak : Bayi Ny. K
Jenis
Kelamin : Perempuan
Tanggal
Lahir : 2 Oktober 2007
Jam
: 09.30 WIB
Anak
: Kedua
Alamat
: Jl. Jend. Katamso –
Kota Metro
Nama
Ibu : Ny. K Nama
Ayah : Tn. M
Umur
: 26
tahun Umur
: 29
tahun
Pendidikan
: SMU Pendidikan
: SMP
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama
: Islam Agama : Islam
Pekerjaan
: IRT Pekerjaan : Petani
Alamat
: Jl. Jend. Katamso Alamat :
Jl. Jend. Katamso
1.
Riwayat
persalinan sekarang
Usia
kehamilan :
38 minggu
Lama persalinan
Kala I : 8 jam
Kala II :
30 menit
Kala III : 20 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah : 10 jam 50 menit
2.
Jumlah
perdarahan
Kala I : Blood slym
Kala II :
50 cc
Kala III : 150 cc
Kala IV : 250 cc
Jumlah : 450 cc
3.
Keadaan air
ketuban : Jernih
4.
Waktu
pecahnya ketuban : 08.00 WIB dengan amniotomi
5.
Jenis
persalinan : Sponta pervaginam
6.
Lilitan tali
pusat : Tidak ada
7.
Episiotomi : Tidak ada
B.
Pemeriksaan
Fisik
1.
Keadaan umum : Baik
2.
Kesadaran : Composmentis
3.
Tanda-tanda
vital :
Temp : 35,7oC RR : 60 x/menit
BB : 2900 gram Pols : 130 x/menit
Aktivitas : lemah
Daya hisap : lemah
Ekstrimitas : membiru
Refleks : lemah
APGAR SCORE
Menit I A : 1 Menit V A : 1
P : 2 P : 2
G : 1 G : 2
A : 1 A : 1
R : 1 R : 2
Jumlah 6 7
4.
Kepala
a.
UUB : rata, berdenyut
b.
UUK : cembung
c.
Moulage : tidak ada
d.
Caput
succedeneum : tidak ada
e.
Bentuk kepala
: bulat, simetris
5.
Mata
a.
Bentuk : simetris kanan – kiri
b.
Strabismus : tidak ada
c.
Pupil mata : peka terhadap rangsang cahaya
d.
Skelera : tidak ikterik
e.
Keadaan : bersih
f.
Bulu mata : ada
g.
Konjungtiva : agak pucat
6.
Hidung
a.
Bentuk : simetris kanan-kiri
b.
Luka hidung : bersih, tidak ada pengeluaran sekret
c.
Pernapasan
cuping hidung : tidak ada
7.
Mulut
a.
Bentuk : simetris
b.
Palatum : tidak ada palotoskisis
c.
Gusi : licin, agak pucat
d.
Refleks hisap : lemah
e.
Bibir : tidak ada skisis
8.
Telinga
a.
Posisi :
simetris
b.
Keadaan : bersih tidak ada pengeluaran serumen
9.
Leher
Pergerakan
leher : leher
tampak ekstensi bila badan diangkat
10.
Dada
a.
Posisi : simetris
b.
Mamae : ada
c.
Suara nafas : tidak ada ronchi dan hwezing pernapasan belum
teratur
11.
Perut
Bentuk :
normal, tidak ada pembesaran, tali pusat
masih basah
12.
Genetalia
a.
Jenis kelamin
: perempuan
b.
Anus :
ada
13.
Ekstremitas
a.
Bentuk : simetris, ujung-ujung membiru
b.
Jari kaki : lengkap
c.
Jari tangan : lengkap
d.
Aktivitas : lemah, tampat mengantung
14.
Kulit : turgor jelek, berwarna tidak rata (cutis
marviorata)
15.
Refleks
a.
Menghisap
(sucking) : lemah
b.
Menggenggam
(graping) : ada
c.
Refleks kaki (staping) : ada
d.
Refleks moro : ada
16.
Ukuran
antropometri
BB : 2900 gram PB :
45 cm
Lila : 8 cm LK : 33 cm
LD : 30 cm
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
1.
Diagnosa
Bayi baru lahir dengan hipotermi sedang
Dasar : a. Suhu 35.70C
b.
APGAR SCORE
6/7
c.
Ekstrimitas membiru
d.
Kedua kaki
teraba dingin
e.
Kulit
terdapat bercak merah
f.
Menangis
lemah
g.
Tampak
mengantuk tetapi masih bisa dibangunkan
h.
Aktivitas
lemah
i.
Tali pusat
masih basah
2.
Masalah
a.
Nutrisi tidak
adequat
Dasar : Daya isap bayi terhadap ASI lemah
b.
Keterbatasan
aktifitas
Dasar :
1)
Aktifitas
lemah
2)
Tampak
mengantuk tapi masih bisa dibangungkan
3)
Menangis
lemah
c.
Ketidaknyamanan pada bayi
Dasar :
1)
Bayi
menggigil
2)
Nadi cepat
d.
Resiko
infeksi
Dasar : tali pusat masih basah
3.
Kebutuhan
a.
Segera
hangatkan bayi
Dasar :
1)
Suhu 35,70
C
2)
APGAR Score
6/7
3)
Extrimitas
membiru
4)
Kedua kaki
teraba dingin
5)
Kulit
terdapat bercak merah
6)
Menangis
lemah
7)
Tampak
mengantuk tetapi masih bisa dibangunkan
8)
Aktivitas
lemah
b.
Pemberian
nutrisi
Dasar :
1)
Bayi belum
mendapatkan asupan nutrisi
2)
Turgor kulit
jelek
3)
Refleks gerak
bayi berkurang
4)
Bayi menangis
lemah
5)
Bayi tampak
mengantuk
c.
Pemenuhan
lingkungan yang nyaman
Dasar :
1)
Bayi belum dibersihkan
2)
Bayi menggigil
d.
Perawatan
tali pusat
Dasar : tali pusat masih basah
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
1. Potensial terjadi hipotermi berat
Dasar :
a.
Suhu 35,70C
b.
Apgar
Score6/7
c.
Turgor buruk
d.
Bayi belum
mendapat asupan nutrisi
e.
Bayi
menggigil
f.
Nadi cepat
2.
Hipoglikemi
Dasar : Bayi belum mendapat asupan nutrisi
3.
Potensial
terjadi asfiksia
Dasar :
a.
Apgar Score 6
/ 7
b.
RR : 60 x/menit
c.
Pols : 130 x/menit
d.
Ekstrimitas : membiru
IV.
KEBUTUHAN INTERVENSI DAN KOLABORASI
SEGERA
Beri tahu keluarga tentang persiapan rujukan
apabila keadaan bayinya semakin buruk.
V.
RENCANA MANAGEMEN
1. Hangatkan
tubuh bayi
a.
Jelakan pada ibu tentang pentingnya mempertahankan suhu tubuh bayi
b.
Ajarkan pada ibu tentang cara menghangatkan bayi
c.
Anjurkan pada ibu utnuk melakukan teknik penghangatan pada bayi baru lahir
d.
Observasi kemampuan ibu dalam melakukan teknik penghangatan
e.
Libatkan keluarga atau suami dalam membantu ibu melakukan teknik
penghangatan
2. Pemberian
ASI
a.
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayi
b.
Ajarkan pada ibu tentang untuk menyusui yang benar
c.
Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
d.
Observasi kemampuan ibu dalam membantu ibu menyusui bayinya
e.
Libatkan keluarga atau suami dalam membantu ibu menyusui bayinya
3. Menjaga
personal hygiene bayi
a.
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya pemeliharaan kebersihan bayi
b.
Ajarkan pada ibu tentang cara memandikan bayi
c.
Anjurkan pada ibu untuk mengjaga kebersihan bayinya
d.
Observasi kemampuan ibu dalam menjaga kebersihan bayinya
e.
Libatkan keluarga atau suami dalam membantu ibu menjaga kebersihan bayinya.
4. Pemantauan
bayi baru lahir
a.
Jelaskan pada ibu mengenai tanda bahaya bayi baru lahir
b.
Ajarkan pada ibu tentang penanganan dini terhadap tanda bahaya bayi baru
lahir
c.
Libatkan anggota keluarga lainnya dalam memantau keadaan bayi baru lahir
VI.
PELAKSANAAN
1. Menghangatkan
tubuh bayi
a.
Bayi dipakaikan topi atau kain untuk menjaga kepala tetap hangat
b.
Menggunakan popok yang dilapisi plastik sehingga bayi mendapat sumber panas
terus menerus
c.
Mengganti kain/pakaian/popok yang basah dengan yang kering
d.
Kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi diantara bagian tubuh bayi
dengan dada dan perut ibu dalam baju kanguru
2. Melakukan
perawatan kebersihan bayi baru lahir
a.
Segera mengeringkan tubuh bayi dengan handuk kering, bersih dan hangat
b.
Menunda memandikan bayi + 24 jam setelah kelahiran
c.
Merawat tali pusat
d.
Memandikan dengan mandi kering
3. Membantu
ibu menyusui bayinya kepanpun ketika bayi mau menyusui
4. Melakukan
pemantauan bati baru lahir
a.
Pantau kemampuan menghisap
b.
Keaktifan bayi
c.
Pantau keadaan umum bayi seperti suhu, BB, nadi, pols
5. Menjelaskan
tanda dan bahaya pada bayi baru lahir
a.
Pernapasan sulit (lebih dari 60 x/menit), < 30 x/mnt, > 60 x/mnt.
b.
Suhu tubuh terlalu rendah ( < 36 0C)
c.
Warna kulit terutama 24 jam pertama, biru/pucat
d.
Menghisap lemah, banyak muntah, mengantuk berlebihan
e.
Aktivitas (bayi menggigil, menangis lemah, badan lemas dan kejang)
VII.
EVALUASI
1.
Ibu mau menghangatkan bayinya dengan metode kanguru
2.
Bayi mau diberi/mendapatkan ASI meskipun sedikit-sedikit
3.
Bayi dalam keadaan bersih
4.
Pakaian/popok selalu dalam keadaan kering
5.
Tanda-tanda vital
Suhu :
360C
Nadi :
120 x/menit
RR :
40 x/menit
CATATAN
PERKEMBANGAN HARI KE-2
Tanggal 3-10-2007 jam : 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat
O : 1. Bayi
baru lahir hari ke-2
2. Keadaan umum bayi baik
3. Tali pusat masih basah
4. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 135 x/menit
RR : 40 x/menit
A : 1. Diagnosa
Bayi baru lahir ke-2
Dasar :
a.
Bayi baru lahir tanggal 2-10-2007 pukul 09.30 WIB
b.
Keadaan umum baik
c.
Tali pusat masih basah
d.
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 135
x/menit
RR : 40
x/menit
2. Masalah
Potensial terjadi infeksi tali pusat
Dasar : tali pusat masih basah
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang perawatan tali
pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik
b. Penyuluhan tentang pemberia ASI
c. Penyuluhan tentang personal
hygiene/kebersihan tubuh
P : 1. Anjurkan
ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 bulan
2. Beritahu pada ibu mengenai tanda-tanda
bahaya pada BBL
3. Evaluasi cara perawatan kebersihan bayi
baru lahir
4. Libatkan keluarga dalam menjaga kestabilan
suhu badan bayi baru lahir
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-7
Tanggal 9-10-2007 jam : 09.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan bayinya sudah dapat
menghisap ASI kuat
2. Ibu mengatakan bayinya BAK dan
BAB
3. Ibu
mengatakan sudah bisa melakukan perawatan pada bayinya dan tali pusat sudah
puput
O : 1. BB :
3000 gram
Pols :
138 x/menit
RR : 40
x/menit
Temp :
36.50C
Lila : 9
cm
2. Refleks
menghisap (+), ASI diberikan setiap bayi menangis, ASI sudah mulai banyak
3. Tali
pusat masih basah
4. Eliminasi
BAK 6-7 x/hari, BAB 3 x/hari
A : 1. Diagnosa
Bayi baru lahir ke-7
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 2-10-2007
pukul 09.30 WIB
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan
tentang pemberian ASI ekslusif dan mencegah infeksi pada bayi baru lahir dengan
perawatan teknik septik dan antibiotik
b. Pesonal
hygiene
c. Penyuluhan
pemberian imunisasi dini
P : 1. Pantau
keadaan umum bayi
2. Anjurkan pada ibu untuk
memberikan ASI eksluif selama 6 bulan dan melakukan pencegahan infeksi pada
bayi baru lahir
3. Anjurkan ibu untuk menjaga
personal hygiene dan perawatan bayi baru lahir
4. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI
setiap mau menyusui
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-14
Tanggal 16-10-2007 jam : 09.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan berat badan bayi bertambah
2. Ibu mengatakan bayinya sudah
mulai aktif
O : 1. BB :
3300 gram
Pols :
130 x/menit
RR : 34
x/menit
Temp :
36,50C
Lila : 9
cm
2. Refleks
menghisap (+)
Refleks sucking (+)
Refleks stapping (+)
Refleks moro (+)
3. ASI
diberikan setiap bayi mau/menangis dan ASI sangat lancar
4. Eliminasi
BAK 6-7 x/hari, BAB 3 x/hari
A : 1. Diagnosa
Bayi baru lahir ke-14
Dasar : bayi baru lahir spontan tanggal
2-10-2007 pukul 09.30 WIB
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
a.
Penyuluhan tentang perawatan bayi sehari-hari dirumah
b.
Penyuluhan tentang nutrisi yag adequat
P : 1. Anjurkan
pada ibu untuk mnejaga personal hygiene bagi bayinya
2. Anjurkan pada ibu untuk tetap
memberikan ASI ekslusifnya
3. Anjurkan ibu untuk melakukan
perawatan bayi sehari-hari dengan benar
4. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya
keposyandu
semoga bermanfaat
0 Comments
Catatan:
EmojiUntuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DI SINI...</i>
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h3">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <b>TEKS ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <i>TEKS ANDA DI SINI...</i>
Mohon Berkomentarlan dengan baik sesuai dengan tema / isi posting di atas
Serta tidak mengandung PORNO,SARA,KATA2 KASAR DAN JOROK
Terima kasih atas perhatianya :)